Resensi Buku Novel " Tidak Pernah Ada Kita " Karya Dwitasari
Identitas Buku :
Nama buku : Tidak Pernah Ada Kita
Penulis: DwitasariPenerbit: Bentang Belia
Terbit: 2018
Tebal: 172 hlm
Kategori: Novel, romance
Profil Penulis :
Menjadi seorang penulis novel dan skenario film adalah mimpi gadis ini
sejak duduk di bangku SMP. Bersama Plotpoint, dia menggali ilmu
penulisan novel dengan mengikuti Kelas Penulisan Novel Dasar dimentori
penulis Clara Ng pada tahun 2011. Berselang dua tahun, Dwitasari
menempuh pendidikan bersama penulis skenario film Salman Aristo dalam
Kelas Penulisan Skenario Film Dasar.
Selama 5 tahun karir penulisannya, Dwitasari telah menulis sebanyak 14
buku. Sejumlah 4 novelnya juga sudah diadaptasi ke dalam bentuk film
yaitu Cinta Tapi Beda (Multivision), Raksasa Dari Jogja (Starvision),
Promise (Screenplay), dan Spy In Love. Segera menyusul buku Jatuh Cinta
Diam-diam yang difilmkan oleh Visinema.
Dwitasari kini menetap di Cibinong, Kabupaten Bogor, dan menempuh
pendidikan sarjananya di Depok, Universitas Indonesia. Perempuan
berzodiak Sagittarius ini sedang menyelesaikan skripsinya di jurusan
Sastra Indonesia. Selain menulis novel dan menyelesaikan skripsi,
Dwitasari juga mengisi kesibukan harinya dengan menyaksikan laga
pertandingan sepak bola Persija Jakarta.
Karena lebih ingin dikenal lewat karyanya, Dwitasari tidak mem-posting
foto dirinya di setiap sosial media. Baginya, foto dalam sosial media
tidak akan menggantikan hangatnya perjumpaan nyata. Maka, Dwitasari
memilih untuk menemui pembacanya lewat workshop penulisan novel atau
meet and greet. Kesibukan Dwitasari lainnya adalah memberi pelatihan
menulis novel untuk siswa, mahasiswa, instansi pemerintahan, dan
khalayak umum.
Resensi Buku :
Uraian Buku :
ku begitu berharap
terlalu tinggi, pada hadirmu di sini. Namun, semakin aku mencintai,
semakin aku menyadari, aku hanyalah teman yang kamu cari ketika kamu
merasa sepi.
Kamu menggantungkan kejelasan status hubungan kita. Aku sering bertanya, adakah cinta? Kamu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Jika tak ada cinta, lalu mengapa kamu memintaku kembali, setiap kali aku memutuskan pergi? Lalu mengapa tidak kamu sudahi, jika hadirku tidak penting lagi?
Aku menatap matamu, dengan sisa-sisa air mataku. Aku dan kamu tidak akan pernah jadi kita. Meskipun aku sungguh cinta, belum tentu kamu juga cinta.
Kamu menggantungkan kejelasan status hubungan kita. Aku sering bertanya, adakah cinta? Kamu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Jika tak ada cinta, lalu mengapa kamu memintaku kembali, setiap kali aku memutuskan pergi? Lalu mengapa tidak kamu sudahi, jika hadirku tidak penting lagi?
Aku menatap matamu, dengan sisa-sisa air mataku. Aku dan kamu tidak akan pernah jadi kita. Meskipun aku sungguh cinta, belum tentu kamu juga cinta.
Ulasan Buku :
Perasaan sering kali bisa menjadi rumit. Setiap orang ingin perasaannya berbalas. Dan tidak seorang pun rasanya ingin ditolak.
Ini cerita tentang Bella, penulis novel fiksi yang sedang terkukung pada masa lalu kegagalan kisah cintanya. Bella pernah putus cinta, cowok terakhir yang ia pacari berhasil mematahkan hatinya. Dan hal itu memberi pukulan berat bagi Bella. Tapi ia beruntung masih memiliki satu orang sahabat yang masih peduli padanya. Namanya Aga, dan diam-diam Aga mencintai Bella.
Cerita dibuka pada momen ketika Aga mengajak Bella nonton pertandingan sepak bola. Bella sudah lama memimpikan dapat bertemu Bambang Pamungkas. Dan Aga memujudkan impian itu ketika mengajaknya menonton.
Tapi setelah selesai pertandingan itu Bella bertemu dengan pemain lain, namanya Cyrus. Yang akhirnya mereka berfoto bersama dan saling bertukar nomer handphone. Yang awalnya hanya berfoto bersama, bukan siapa-siapa, justru malah membuat Bella dan Cyrus semakin dekat.
Tidak tahu siapa yang akhirnya jatuh cinta duluan, tapi Bella selalu merindukan kehadiran Cyrus. Setiap kali Cyrus ada laga tanding Bella selalu menyempartkan diri untuk menonton. Di waktu luangnya Cyrus dan Bella sering menghabiskan waktu bersama. Tapi kelihatannya Cyrus tidak pernah menyatakan status hubungan mereka berdua. Bagaimana kelangsungan hubungan mereka nantinya? Akankah salah satu dari mereka siap untuk patah hati kembali atas ketidakpastian ini?
Ini cerita tentang Bella, penulis novel fiksi yang sedang terkukung pada masa lalu kegagalan kisah cintanya. Bella pernah putus cinta, cowok terakhir yang ia pacari berhasil mematahkan hatinya. Dan hal itu memberi pukulan berat bagi Bella. Tapi ia beruntung masih memiliki satu orang sahabat yang masih peduli padanya. Namanya Aga, dan diam-diam Aga mencintai Bella.
Cerita dibuka pada momen ketika Aga mengajak Bella nonton pertandingan sepak bola. Bella sudah lama memimpikan dapat bertemu Bambang Pamungkas. Dan Aga memujudkan impian itu ketika mengajaknya menonton.
Tapi setelah selesai pertandingan itu Bella bertemu dengan pemain lain, namanya Cyrus. Yang akhirnya mereka berfoto bersama dan saling bertukar nomer handphone. Yang awalnya hanya berfoto bersama, bukan siapa-siapa, justru malah membuat Bella dan Cyrus semakin dekat.
Tidak tahu siapa yang akhirnya jatuh cinta duluan, tapi Bella selalu merindukan kehadiran Cyrus. Setiap kali Cyrus ada laga tanding Bella selalu menyempartkan diri untuk menonton. Di waktu luangnya Cyrus dan Bella sering menghabiskan waktu bersama. Tapi kelihatannya Cyrus tidak pernah menyatakan status hubungan mereka berdua. Bagaimana kelangsungan hubungan mereka nantinya? Akankah salah satu dari mereka siap untuk patah hati kembali atas ketidakpastian ini?
Kelebihan Buku :
- Cover(sampul) novel sangat menarik
- Mengajarkan remaja apa arti dari persahabatan, pengerbonan dan kesetiaan
- Alur cerita mudah dimengerti
- Perwatakan tokoh mudah dimengerti.
- Ada beberapa bahasa asing yang bisa menimbulkan kebingungan
- Gambar yang tersedia di rasa kurang banyak di cerita
Buku ini menceritakan tentang seseorang yang berharap terlalu tinggi dengan hadirnya disini,tetapi dia menyadari bahwa semakin dia mencintai lebih dalam dia sadar bahwa dia hanya teman yang dicari dikala sepi belaka dan di cerita ini aku dan kamu tidak akan pernah menjadi kita.
SUMBER : Buku Novel "Tidak Pernah Ada Kita" karya Dwitasari.
sumber referensi tambahan : http://theboochconsultant.blogspot.com/2018/05/resensi-tidak-pernah-ada-kita-dwitasari.html
Resensi Buku Novel " Laskar Pelangi " Karya Andrea Hirata
Identitas Buku :
Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea HirataPenerbit : Bentang
Kota Terbit : Yogyakarta
TahunTerbit : 2007
Cetakan : III
Tebal Buku : 533 halm. Termasuk juga tentang Penulis.
Profil Penulis :
Andrea Hirata merupakan salah satu novelis terkemuka di Indonesia, Ia
merupakan seorang penulis novel Laskar Pelangi yang pernah di filmkan
pada tahun 2008. Andrea Hirata merupakan anak keempat dari pasangan
Seman Said Harunayah dan NA Masturah yang lahir pada 24 Oktober 1967 di
Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung dengan nama lahir Aqil Barraq
Badruddin Seman Said Harun.
Pada tahun 1997, Andrea resmi menjadi
pegawai PT. Telkom. Niat untuk membuat tulisan tentang inspiratornya
kembali memuncak saat ia menjadi relawan saat tsunami Aceh. Kemudian
pada tahun 2005, Andrea berhasil merilis novel pertamanya yaitu Laskar
Pelangi yang Ia tulis hanya dalam waktu 3 minggu saja.
Pada
awalnya Andrea tidak berniat mempublikasikan novel tersebut namun tetap
saja sampai ke tangan penerbit. Namanya semakin melejit akibat novel
Laskar pelangi tersebut, hingga Ia mendapatkan berbagai penghargaan
seperti Khatulistiwa Literaly Award (KLA) pada tahun 2007, Aisyiyah
Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, dan lain sebagainya.
Selama 8 tahun belakangan Andrea mendapatkan penghargaan karena
kontribusinya di sastra internasional, berkat novel pertama Andrea
Hirata ‘Laskar Pelangi’ telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa asing dan
diterbitkan di lebih dari 130 negara oleh penerbit-penerbit terkemuka.
Sinopsis Buku :
Novel ini mengisahkan tentang sepuluh anak Belitung yang tergabung dalam
Laskar Pelangi mereka adalah Mahar,Ikal, Lintang, Harun,Syahdan,A
Kiong,Trapani,Borek,Kucai dan satu-satunya wanita yaitu Sahara.
1) Ikal
2) Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
3) Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
4) Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5) A Kiong;Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6) Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
7) Kucai; Mukharam Kucai Khairani
8) Borek alias Samson
9) Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10) Harun; Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan
Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan di pedalaman Belitung yang
kontras dan yang kaya akan timah, namun masyrakatnya tidak mampu
memenuhi kehidupannya sehari-hari. Novel ini juga menceritakan tentang
semangat juang dari anak-anak kampung Belitung untuk mengubah nasib
mereka melalui sekolah.Sebagian besar orang tua mereka lebih senang
melihat anak-anaknya membantunya dari pada belajar di sekolah.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu,sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru yaitu seorang Kepala Sekolah yang sudah tua yang bernama bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda yang bernama ibu Muslimah Hafsari yang juga sangat miskin berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan.Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu terselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa bersekolah yang tak pernak mendapatkan rapot.
Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan karena donator dikomunitas marjinal itu begitu miskin. Seperti gedung sekolahnya yang sudah roboh,ruang kelas beralas tanah,beratap bolong-bolong,berbangku seadanya dan pada malam hari dipakai untuk menyimpan ternak,bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras,sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.Kendati demikian,keajaiban seakan terjadi setiap hari disekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh itu.Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP ( Sekolah Kepandaian Putri ).Mereka berdua saling bahu membahu membesarkan hati anak-anak tadi agar percaya diri,berani berkompetisi,agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya.Pak Harfan dan buk Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesepuluh muridnya.Kedua guru miskin itu member julukan kesepuluh murid itu sebagai laskar pelangi.
Keajaiban juga terjadi ketika sekolah muhammadiyah,dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi yaitu ( Ikal, Lintang, dan Sahara ) berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri.Taayal,kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah muhammadiyah ketika Lintang sisiwa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal Cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP.Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarganya, sebab ayahnya sudah meninggal dunia.Meskipun awal tahun 90-an sekolah muhammadiyah itu akhirnya ditutup karena samaskali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri,tapi semangat,integritas,keluruhan budi dan ketekunan yang diajarkan pak Harfan dan buk Mus tetap hidup dalam hati laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sepuluh orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat,ada yang menjadi research and development manager disalah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini,dan juga ada yang mendapatkan beasiswa internasional kemudian melakukan research di University the paris surbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitar termuka di Inggris semua itu berkat dari pendidikan dan akhlak kecintaan intelektual yang diajarkan oleh pak Harfan dan buk Mus.Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau diujung paling selatan Sumatra itu.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu,sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru yaitu seorang Kepala Sekolah yang sudah tua yang bernama bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda yang bernama ibu Muslimah Hafsari yang juga sangat miskin berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan.Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu terselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa bersekolah yang tak pernak mendapatkan rapot.
Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan karena donator dikomunitas marjinal itu begitu miskin. Seperti gedung sekolahnya yang sudah roboh,ruang kelas beralas tanah,beratap bolong-bolong,berbangku seadanya dan pada malam hari dipakai untuk menyimpan ternak,bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras,sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.Kendati demikian,keajaiban seakan terjadi setiap hari disekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh itu.Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP ( Sekolah Kepandaian Putri ).Mereka berdua saling bahu membahu membesarkan hati anak-anak tadi agar percaya diri,berani berkompetisi,agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya.Pak Harfan dan buk Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesepuluh muridnya.Kedua guru miskin itu member julukan kesepuluh murid itu sebagai laskar pelangi.
Keajaiban juga terjadi ketika sekolah muhammadiyah,dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi yaitu ( Ikal, Lintang, dan Sahara ) berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri.Taayal,kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah muhammadiyah ketika Lintang sisiwa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal Cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP.Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarganya, sebab ayahnya sudah meninggal dunia.Meskipun awal tahun 90-an sekolah muhammadiyah itu akhirnya ditutup karena samaskali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri,tapi semangat,integritas,keluruhan budi dan ketekunan yang diajarkan pak Harfan dan buk Mus tetap hidup dalam hati laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sepuluh orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat,ada yang menjadi research and development manager disalah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini,dan juga ada yang mendapatkan beasiswa internasional kemudian melakukan research di University the paris surbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitar termuka di Inggris semua itu berkat dari pendidikan dan akhlak kecintaan intelektual yang diajarkan oleh pak Harfan dan buk Mus.Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau diujung paling selatan Sumatra itu.
Kelebihan Buku :
Novel ini memiliki gaya bahasa yang unik dan menarik,sehingga mampu
membawa pembaca masuk ke dalam ceritanya.Hal ini mampu membuktikan
kemahiran Andrea Hirata dalam merangkai kata-kata tidak perlu diragukan
lagi.Selain cerita yang mampu membuat pembaca terpesona, amanat yang
terkadung mampu menjadi bukti,jika novel ini bukan novel sembarangan
yang hanya berkisah tentang percintaan dua sejoli yang sedang dimabuk
kasmaran pada umumnya, tetapi lebih dari itu, yaitu kecintaan seorang
guru terhadap pendidikan dan murid yang semangat dalam meuntut ilmu.
Dimana hal tersebut ditunjukkan oleh dedikasi Bu Mus untuk mengajar dan
mendidik anak-anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah Belitung,serta
perjuangan dan semangat para Laskar Pelangi untuk mendapatkan ilmu
meskipun dengan kondisi yang serba kekurangan.Kesederhanaan kehidupan
anak-anak tersebut memberi pelajaran bagi kita untuk selalu bersyukur
atas nikmatNya yang tak henti-hentinya diberikan setiap saat tanpa kita
sadari.selain itu,novel ini juga mengajari kita tentang arti
persahabatan dan setia kawanan yang kuat.
Kelemahan Buku :
- Penggunaan nama-nama ilmiah dan bahasa-bahasa daerah didalam cerita membuat pembaca sedikit kesulitan dalam memahaminya
- Pembaca terganggu karena tidak sepenuhnya mengerti hubungan antar cerita yang terdapat nama-nama ilmiah dan bahasa-bahasa daerah tersebut.
- Alur dalam cerita sedikit membingungkan pembaca.
Dari novel laskar pelangi yang dibuat oleh Andre Hirata ini,saya bisa mengambil beberapa pelajaran yang sangat bernilai dalam hidup ini,salah satunya kita harus benar-benar menghargai yang namanya hidup,mensyukuri apapun pemberian tuhan,dan tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu serta tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selagi kita mau berusaha.
Dan satu hal lagi, pintar tidak menjamin 100 % kita untuk meraih kesuksesan.Saya dapat mengambil kesimpulan dari novel ini,bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya yaitu Tuhan.Apapun pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
SUMBER : Buku Novel "Laskar Pelangi" Karya Andrea Hirata.
sumber referensi tambahan : https://www.tulismenulis.com/resensi-novellaskar-pelangi/
uny.ac.id